Ramai sekali orang yang membacanya dengan tegesa-gesa tanpa pause dan seakan-akan ingin cepat menyelesaikan solatnya. Padahal di saat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah tersebut, ALLAH SWT menjawab setiap ucapan kita.
Dalam Sebuah hadith Qudsi ALLAH SUBHANAHU WATA'ALA ber-Firman:
"Aku membahagi solat menjadi dua bahagian untuk AKU dan untuk Hamba-KU."
■ Artinya, tiga ayat di atas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah Hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan Hamba-NYA.
■ Ketika kita mengucapkan "AlhamdulillahiRabbil 'alamin". اَللّهُ menjawab: "Hamba-KU telah memuji-KU."
■ Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim", اَللّهُ menjawab: "Hamba-KU telah mengaagungkan-KU."
■ Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin", اَللّهُ menjawab: "Hamba-KU memuja-KU."
■ Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in”, اَللّهُ SWT menjawab: “Inilah perjanjian antara AKU dan hamba-KU.”
■ Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhooliin.” اَللّهُ menjawab: “Inilah perjanjian antara AKU dan hamba-KU. Akan KU penuhi yang ia minta.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi)
■ Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat. Rasakanlah jawaban indah dari اَللّهُ karena اَللّهُ SWT sedang menjawab ucapan kita.
■ Selanjutnya kita ucapkan "Aamiin" dengan ucapan yang lembut, sebab Malaikat pun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.
■ Barangsiapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dengan para Malaikat, maka اَللّهُ SWT akan memberikan Ampunan kepada-Nya.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud)
Jika artikel Ini bermanafaat sila sampaikan kpd sahabat2 kita walaupun satu ayat
Sabda RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM; "Siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang membaca serta mengamalkannya maka dia akan memperolehi pahala walaupun dia sudah tiada."
(HR. Muslim)
Dalam Sebuah hadith Qudsi ALLAH SUBHANAHU WATA'ALA ber-Firman:
"Aku membahagi solat menjadi dua bahagian untuk AKU dan untuk Hamba-KU."
■ Artinya, tiga ayat di atas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah Hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan Hamba-NYA.
■ Ketika kita mengucapkan "AlhamdulillahiRabbil 'alamin". اَللّهُ menjawab: "Hamba-KU telah memuji-KU."
■ Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim", اَللّهُ menjawab: "Hamba-KU telah mengaagungkan-KU."
■ Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin", اَللّهُ menjawab: "Hamba-KU memuja-KU."
■ Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in”, اَللّهُ SWT menjawab: “Inilah perjanjian antara AKU dan hamba-KU.”
■ Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhooliin.” اَللّهُ menjawab: “Inilah perjanjian antara AKU dan hamba-KU. Akan KU penuhi yang ia minta.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi)
■ Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat. Rasakanlah jawaban indah dari اَللّهُ karena اَللّهُ SWT sedang menjawab ucapan kita.
■ Selanjutnya kita ucapkan "Aamiin" dengan ucapan yang lembut, sebab Malaikat pun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.
■ Barangsiapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dengan para Malaikat, maka اَللّهُ SWT akan memberikan Ampunan kepada-Nya.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud)
Jika artikel Ini bermanafaat sila sampaikan kpd sahabat2 kita walaupun satu ayat
Sabda RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM; "Siapa yang menyampaikan satu ilmu dan orang membaca serta mengamalkannya maka dia akan memperolehi pahala walaupun dia sudah tiada."
(HR. Muslim)
No comments:
Post a Comment
Thank you for your idea. What you give, You get back.