Gambar sekadar hiasan semata.
Secara jujurnya saya dulu banyak tinggal solat sebab sibuk mencari harta
dan mungkin juga sebab kawan-kawan juga jenis yang tidak solat. Jadi,
saya tidak ada motivasi untuk solat. Namun, sekarang saya sudah sedar
dan sedaya upaya untuk tidak tinggal solat setelah mendengar beberapa
ceramah. Saya difahamkan Allah SWT itu Maha Menerima taubat. Cuma saya
bimbang adakah taubat saya diterima atau sebaliknya. Bagaimana saya tahu
taubat saya telah diterima Allah SWT.
Taubat yang benar dan diterima Allah SWT itu ada tanda-tandanya yang dapat dilihat. Pertama, selepas bertaubat, dia lebih baik daripada sebelumnya.
Firman Allah SWT: “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal soleh, kemudian tetap di jalan yang benar.” (Surah Taha, ayat 82)
Selalu menyesal
Kedua, hatinya selalu dihiasi rasa takut kepada Allah SWT, tidak pernah berpisah dengan-Nya siang dan malam sehingga ia mendengar malaikat berbicara pada ketika mencabut nyawanya seperti firman
Allah SWT yang bermaksud: “Jangan kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan memperoleh syurga yang dijanjikan Allah kepadamu.” (Surah Fussilat, ayat 30)
Ketiga, selalu menyesal kepada Allah SWT, penyesalan yang datangnya dari lubuk hati, menghadap Allah SWT dengan rasa malu, takut dan hina. Keempat, merasa dan menyedari buruknya perbuatan dosa dan bahayanya.
Imam Ibn Qayyim memaparkan bahayanya perbuatan dosa dalam kitabnya Ad-Da’ wa Ad-Dawa’ dan al-Fawa’id. Antara bahaya itu ialah menyempitkan hati, wajah menjadi suram, urusan menjadi sulit, malas beribadat, dibenci oleh ramai manusia, badan menjadi lemah, terbiasa melakukan perbuatan dosa, hilangnya rasa malu, berkurangnya nikmat hidup, hidup sengsara, mati su’ul khatimah dan mendapat seksa di akhirat.
Kelima, menjauhi dan meninggalkan kawan-kawan yang berperangai buruk kerana seseorang akan selalu mengikuti kebiasaan temannya. Allah SWT mengingatkan akibat berkawan dengan mereka.
Firman Allah SWT: “Dan Allah ingin menerima taubatmu, sedangkan orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (Surah an-Nisa’, ayat 27)
Justeru, berhati-hatilah dengan kawan-kawan yang berperangai buruk, berpalinglah dari mereka dan ikutilah selalu jalan orang soleh. Ibn Atha’illah berkata: “Janganlah kamu berteman dengan seseorang yang keadaannya tidak membuatmu terdorong untuk berbuat baik dan ucapannya tidak membimbingmu menuju Allah.”
Elak dosa kecil
Keenam, tidak menganggap remeh dosa-dosa kecil seperti melihat perempuan yang bukan mahram dan bersalaman dengannya. Bilal bin Sa’ad berkata: “Jangan kamu melihat kecilnya dosa yang kamu lakukan tetapi lihatlah pada besarnya yang kamu langgar perintah-Nya.”
Ketujuh, melenyapkan segala sesuatu yang menjadi sebab berlakunya maksiat seperti majalah lucah dan sebagainya. Jika tanda-tanda itu ada dalam diri saudara, Insya Allah taubat saudara diterima Allah SWT.
Firman Allah SWT: “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal soleh, kemudian tetap di jalan yang benar.” (Surah Taha, ayat 82)
Selalu menyesal
Kedua, hatinya selalu dihiasi rasa takut kepada Allah SWT, tidak pernah berpisah dengan-Nya siang dan malam sehingga ia mendengar malaikat berbicara pada ketika mencabut nyawanya seperti firman
Allah SWT yang bermaksud: “Jangan kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan memperoleh syurga yang dijanjikan Allah kepadamu.” (Surah Fussilat, ayat 30)
Ketiga, selalu menyesal kepada Allah SWT, penyesalan yang datangnya dari lubuk hati, menghadap Allah SWT dengan rasa malu, takut dan hina. Keempat, merasa dan menyedari buruknya perbuatan dosa dan bahayanya.
Imam Ibn Qayyim memaparkan bahayanya perbuatan dosa dalam kitabnya Ad-Da’ wa Ad-Dawa’ dan al-Fawa’id. Antara bahaya itu ialah menyempitkan hati, wajah menjadi suram, urusan menjadi sulit, malas beribadat, dibenci oleh ramai manusia, badan menjadi lemah, terbiasa melakukan perbuatan dosa, hilangnya rasa malu, berkurangnya nikmat hidup, hidup sengsara, mati su’ul khatimah dan mendapat seksa di akhirat.
Kelima, menjauhi dan meninggalkan kawan-kawan yang berperangai buruk kerana seseorang akan selalu mengikuti kebiasaan temannya. Allah SWT mengingatkan akibat berkawan dengan mereka.
Firman Allah SWT: “Dan Allah ingin menerima taubatmu, sedangkan orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (Surah an-Nisa’, ayat 27)
Justeru, berhati-hatilah dengan kawan-kawan yang berperangai buruk, berpalinglah dari mereka dan ikutilah selalu jalan orang soleh. Ibn Atha’illah berkata: “Janganlah kamu berteman dengan seseorang yang keadaannya tidak membuatmu terdorong untuk berbuat baik dan ucapannya tidak membimbingmu menuju Allah.”
Elak dosa kecil
Keenam, tidak menganggap remeh dosa-dosa kecil seperti melihat perempuan yang bukan mahram dan bersalaman dengannya. Bilal bin Sa’ad berkata: “Jangan kamu melihat kecilnya dosa yang kamu lakukan tetapi lihatlah pada besarnya yang kamu langgar perintah-Nya.”
Ketujuh, melenyapkan segala sesuatu yang menjadi sebab berlakunya maksiat seperti majalah lucah dan sebagainya. Jika tanda-tanda itu ada dalam diri saudara, Insya Allah taubat saudara diterima Allah SWT.
No comments:
Post a Comment
Thank you for your idea. What you give, You get back.